Sep 12, 2015

Mengapa Harus Mendahulukan Saudaranya Daripada Diri Sendiri?





Mengapa kita harus mendahulukan saudaranya daripada diri sendiri?

Sungguh, seseorang yang mempunyai al-itsar*, akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak, diantara keutamaan-keutaman al-itsar adalah:



Pertama, akan dicintai oleh Allah Ta’ala

Ini adalah suatu keutamaan yang sangat agung dan besar, sebagaimana yang diriwayatkan di dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Orang yang paling dicintai oleh Allah ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. 

Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)
Allah Ta’ala akan mencintai hamba-hamba-Nya yang selalu berupaya dan berusaha membantu kebutuhan saudaranya. Dan sebagai balasannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menolongnya ketika keadaan genting dan sempit, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan bantuan kepadanya di saat kesulitan.


Kedua, akan dicintai oleh manusia


Sahl bin Sa’d as-Sa’idy –radhiallahu ‘anhu berkata, “Seseorang mendatangi Nabi dan bertanya, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amal, jika aku mengerjakannya aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai pula oleh sekalian manusia.” Rasul menjawab, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya kamu akan dicintai oleh Allah. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya kamu akan dicintai oleh mereka.” (HR Ibnu Majah, dengan derajat hasan)

Seorang yang zuhud dari apa yang dimiliki manusia, maka ia akan dicintai oleh saudara-saudaranya, ia akan dicintai oleh kerabat dan teman-temannya. Sedangkan itsar, mendahulukan kepentingan saudaranya dibandingkan dengan dirinya sendiri, maka akan menumbuhkan kecintaan yang lebih besar daripada itu. Karena tabiat seseorang adalah mencintai orang yang berbuat baik kepadanya dan berkorban untuknya.


Ketiga, akan dimudahkan urusannya di dunia dan dilepaskan dari kesusahan di akhirat


Rosulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim)

seseorang yang memiliki sikap itsar, maka orang-orang akan mengenalnya sebagai sosok yang mudah membantu dan suka berkorban, maka orang-orang akan merasa berhutang budi dan akan balik memantunya dengan senang hati di kala ia kesulitan. Sehingga dengan izin Allah Ta’ala kesulitan-kesulitanya di dunia akan menjadi mudah, dan di akhirat Allah Ta’ala akan memberikan pertolongan kepadanya.


Keempat, akan tumbuh ikatan ukhuwah yang erat dan kuat antar sesama muslim


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Albani rahimahullah dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601)

Dan kemudian di kuatkan dengan hadits “Saling menghadiahilah kalian karena sesungguhnya hadiah itu akan mencabut/menghilangkan kedengkian.” (HR. Al-Bazzar no. 1937,dengan sanad dhoif, lihat pembahasannya dalam Irwa`ul Ghalil, 6/45, 46)

Hadits yang mulia di atas menunjukkan bahwa pemberian hadiah akan menarik rasa cinta di antara sesama manusia karena tabiat jiwa memang senang terhadap orang yang berbuat baik kepadanya. Inilah sebab disyariatkannya memberi hadiah. Dengannya akan terwujud kebaikan dan kedekatan. Sementara agama Islam adalah agama yang mementingkan kedekatan hati dan rasa cinta. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya), “Ingatlah nikmat Allah kepada kalian, ketika di masa jahiliyah kalian saling bermusuhan lalu ia mempersaudarakan hati-hati kalian maka kalian pun dengan nikmat-Nya menjadi orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali ‘Imran: 103) (Taudhihul Ahkam Min Bulughul Maram, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Basam, Maktabah Al-Asadi, Makkah, V/126-128)


Artikel : Muslim.or.id dengan sedikit perubahan

*Itsar (لْإِيثَارُا ), secara bahasa bermakna melebihkan orang lain atas dirinya sendiri. Sifat ini termasuk akhlak mulia yang sudah mulai hilang di masa kita sekarang ini,  Padahal akhlak mulia ini adalah puncak tertinggi dari ukhuwah islamiyah dan merupakan hal yang sangat dicintai oleh Allah Ta’ala dan juga dicintai oleh setiap makhluk

No comments:

author
Design Dakwah
Sebuah page nirlaba yang berkarya untuk menyebarkan dakwah melalui Visual dakwah.