Makanan Halal lagi Baik

Unduh wallpaper dari image di atas

Ada pesan dari Allah s.w.t. yang bukan hanya ditujukan kepada umat Islam, akan tetapi juga ditujukan kepada seluruh umat manusia.

Allah s.w.t. berfirman: 

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)

.:: Lalu makanan apakah yang dimaksud dengan makanan "halal"?

Makanan halal ialah dalam arti:

- Jenis makanan itu diizinkan Allah

- Cara perolehannya diizinkan Allah

- Cara penggunaannya-pun diizinkan Allah

Sehingga janganlah makan makanan yang jenisnya tidak diizinkan Allah.

Jangan makan makanan yang cara perolehannya tidak diizinkan Allah.

Jangan juga makan makanan secara tidak wajar, yang tidak diizinkan Allah.

.:: Saudara, adakah manfaat dari makan makanan yang halal itu?

Jelas ada...

Buktinya, makanan haram memiliki dampak yang sangat buruk bagi manusia, baik bagi kondisi fisik, psikis dan ia memperburuk hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Banyak sekali penelitian dari para ahli, bahwa para kriminal sebelum melaksanakan tindakan kriminalnya, kebanyakan minum minuman keras sebelum beraksi. Ternyata minuman keras yang mereka konsumsi bisa menimbulkan dampak psikologis pada kondisi kejiwaan mereka, sehingga mereka; tidak kami katakan berani, akan tetapi menjadi ceroboh lalu melakukan perampokan, pencurian dan perbuatan nekat lainnya.

Katakanlah makanan seperti babi, makanan ini menyebabkan kebobrokan moral. Para ulama berkata: "Bahwa makanan yang haram, binatang-binatang yang diharamkan Allah, sifat-sifatnya bisa mempengaruhi sifat manusia yang memakan dagingnya itu."

Jika ia memakan babi, maka tak jauh sifatnya nanti mendekati sifat babi. Jika ia memakan daging anjing, maka tak jauh nanti sifatnya akan mendekati sifat anjing, dst.

Karena itu, Islam selalu memperingatkan manusia agar selalu memakan makanan halal yang ia akan senantiasa memberikan manfaat-manfaatnya kepada manusia itu sendiri.

.:: Saudara, lalu apakah yang dimaksud dengan makanan yang "baik"?

Mengkonsumsi makanan yang diperintahkan dalam Islam bukan saja makanan yang halal, akan tetapi juga yang "Thoyyibah" atau kita artikan sebagai makanan yang "Proporsional".

Jangan beri bayi untuk makanan orang dewasa, karena itu tidak proporsional buat bayi. Walaupun makanan tersebut adalah halal.

Jangan beri makan orang yang menderita diabetes dengan gula melampaui batas kadar yang ditetapkan oleh dokter, karena itu tidak proporsional, walaupun gula adalah makanan yang halal.

Jangan makan melebihi kebutuhan anda, walaupun makanan itu halal anda makan.

Jangan juga makan makanan yang anda sendiri tidak berminat untuk memakannya, karena itu bisa mengundang anda untuk melakukan sesuatu yang tidak proporsional.

.:: Lalu bisakah makanan haram merusak hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya?

Jelas bisa, makanan haram menghilangkan barokah rizki dan ialah penyebab doa seorang hamba tidak dikabulkan Allah s.w.t.

Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik)." (HR, Muslim: 1015)

Kemudian Rasulullah juga pernah menceritakan seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut lagi berdebu. Orang tersebut menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdo'a: 

“Ya Tuhanku .. Ya Tuhanku...” Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, dan baju yang dipakainya dari hasil yang haram. Maka bagaimana mungkin do'anya akan dikabulkan ?” (HR. Muslim, shahih).

اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

[Allahummak-finaa bi halaalika ‘an haroomika, wa agh-ninaa bi fadh-lika ‘amman siwaak]

“Ya Allah, limpahkanlah kecukupan kepada kami dengan rizqi-Mu yang halal dari memakan harta yang Engkau haramkan, dan cukupkanlah kami dengan kemurahan-Mu dari mengharapkan uluran tangan selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153)

Artikel oleh: Iskandar Alukhal (Mahasiswa UI Madinah, 10 September 2015)

Tag: Wallpaper Islami Desain Dakwah Design Dakwah Wallpaper Dakwah Islamic Wallpaper
MDC Muslim Designer Community Poster Islami HD Dakwah Design