Wallpaper Request dari Saudara :
Via : Blogspot
"menjelajahi hidup dengan jiwa bimbingan dari alqur'an & assunnah sudahlah cukup"
Jika anda juga ingin Memesan / Me-request wallpaper just feel free to ask us.
Bisa melalui Facebook Kami ataupun Blog Kami.
it's free and always will be.^^
=====================
=====================
Kita semua muslim, kita semua tidak mungkin mau dipanggil Islam KTP, oleh karena itu alangkah baiknya jika kita mengetahui Kalamullah dan Hadits-hadits Kenapa kita harus berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Alqur'an
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan Al-Qur’an ini adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat. [QS. Al-An'aam : 155]
إِنَّ
هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ
الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا
كَبِيرًا
Sesungguhnya
Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal
shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. [QS. Al-Israa' : 9]
\
الر
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
Alif
Laam Raa, (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang
dengan idzin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa
lagi Maha Terpuji. [QS. Ibraahiim : 1]
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ
فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ
مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ
آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang
bersaudara, Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. [QS. Ali ‘Imraan : 103]
وَكَيْفَ
تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ
رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيمٍ
Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. [QS. Ali ‘Imraan : 101]
أَلَمْ
يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ
وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ
مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ
مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Belumkah
datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah
diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang
atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan diantara
mereka adalah orang-orang yang fasiq. [QS. Al-Hadiid : 16]
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ
إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا
Hai
orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya),
dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan
Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. [QS. An-Nisaa' : 59]
وَمَا
أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ
أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ
وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul, melainkan untuk ditha’ati dengan seidzin Allah. [QS. An-Nisaa' : 64]
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو
اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
qiyamat dan dia banyak menyebut Allah. [QS. Al-Ahzaab : 21]
قُلْ
إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ، قُلْ أَطِيعُوا
اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ
الْكَافِرِينَ
Katakanlah,
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”. Katakanlah, “Tha’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu
berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. [QS. Ali 'Imraan : 31-32]
مَا
أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ
وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ
السَّبِيلِ كَيْ لا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ مِنْكُمْ وَمَا
آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
apa saja harta rampasan (fai-i) yang
diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari
penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya
saja di antara kamu. Apa yang diberikan
Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat
keras hukumannya. [QS. Al-Hasyr : 7]
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Dan
barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya) mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah,
yaitu : Nabi-nabi, para Shiddiqiin. orang-orang yang mati syahid dan
orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [QS. An-Nisaa' : 69]
Hadits-hadits Nabi SAW :
اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا
مَا مَسَكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيّهِ. مالك، فى
الموطأ 2: 899
Sesungguhnya
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Aku telah meninggalkan pada kamu
sekalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang
teguh kepada keduaya, yaitu : Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya“. [HR. Malik dalam Al-Muwaththa’ juz 2, hal. 899]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنّى قَدْ خَلَفْتُ فِيْكُمْ
اِثْنَتَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا بَعْدَهُمَا، كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّتِى. ابن عبد البر فى الاستذكار، 26: 98
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku
meninggalkan pada kalian dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama
kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu : Kitab Allah dan Sunnahku“. [HR. Ibnu Abdil Barr, dalam Al-Istidzkar juz 26, hal. 98]
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص خَطَبَ النَّـاسَ فِى حَجَّةِ
اْلوَدَاعِ، فَقَالَ: قَدْ يَئِسَ الشَّيْطَانُ اَنْ يُعْبَدَ بِاَرْضِكُمْ
وَ لكِنَّهُ رَضِيَ اَنْ يُطَاعَ فِيْمَا سِوَى ذلِكَ مِمَّا
تَحَاقَرُوْنَ مِنْ اَعْمَالِكُمْ فَاحْذَرُوْا يَا اَيُّهَا النَّاسُ،
اِنّى قَدْ تَرَكْتُ فِيْكُمْ مَا اِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ فَلَنْ
تَضِلُّوْا اَبَدًا. كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيّهِ. اِنَّ كُلَّ
مُسْلِمٍ اَخُو اْلمُسْلِمِ، اَْلمُسْلِمُوْنَ اِخْوَةٌ، وَ لاَ يَحِلُّ
ِلامْرِئٍ مِنْ مَالِ اَخِيْهِ اِلاَّ مَا اَعْطَاهُ عَنْ طِيْبِ نَفْسٍ،
وَ لاَ تَظْلِمُوْا، وَ لاَ تَرْجِعُوْا مِنْ بَعْدِى كُفَّارًا يَضْرِبُ
بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ. الحاكم، فى المستدرك 1: 171
Dari
Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW pernah berkhutbah kepada orang
banyak dikala hajji wada’, beliau bersabda, “Sesungguhnya syaithan telah
berputus asa bahwa ia akan disembah di tanahmu ini, tetapi ia puas
ditha’ati pada selain demikian yaitu dari apa-apa yang kalian anggap
remeh dari amal perbuatan kalian. Maka hati-hatilah kalian hai para
manusia. Sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kamu sekalian apa-apa
yang jika kamu sekalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak
akan sesat selama-lamanya, yaitu : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
Sesungguhnya setiap orang Islam adalah saudaranya orang Islam.
Orang-orang Islam itu adalah saudara, tidak halal seseorang mengambil
harta saudaranya, kecuali apa yang ia berikan dengan senang hati, dan
janganlah kalian berlaku dhalim. Dan sepeninggalku nanti janganlah
kalian kembali menjadi kafir, sebagian kalian memenggal leher sebagian
yang lain”. [HR. Al-Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 1, hal. 171]
دُوْرُوْا مَعَ كِتَابِ اللهِ حَيْثُمَا دَارَ. الحاكم فى الجامع الصغير 1: 651
“Hendaklah kamu sekalian beredar bersama kitab Allah (Al-Qur’an) kemana saja ia beredar”. [HR. Al-Hakim, dalam Jaami’ush Shaghiir juz 1, hal. 651]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: دَعُوْنِى مَا تَرَكْتُكُمْ،
اِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَ اخْتِلاَفِهِمْ
عَلَى اَنْبِيَائِهِمْ. فَاِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوْهُ،
وَ اِذَا اَمَرْتُكُمْ بِاَمْرٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ.
البخارى 8: 142
Dari
Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda : “Biarkanlah saya
memberikan apa-apa yang kutinggalkan kepada kalian. Sesungguhnya telah
binasa orang-orang sebelum kalian disebabkan tuntutan mereka dan
penentangannya kepada Nabi-nabi mereka. Karena itu apabila aku melarang
kalian dari sesuatu, maka jauhilah dia, dan apabila aku memerintahkan
sesuatu perkara kepada kalian, maka laksanakanlah perintah itu dengan
semaksimalmu. [HR. Bukhari juz 8, hal. 142]
عَنْ
اَبِى مُوْسَى عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اِنَّمَا مَثَلِى وَ مَثَلُ مَا
بَعَثَنِيَ اللهُ بِهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اَتَى قَوْمًا فَقَالَ: يَا قَوْمِ
اِنّى رَأَيْتُ اْلجَيْشَ بِعَيْنَيَّ وَ اِنّى اَنَا النَّذِيْرُ
اْلعُرْيَانُ فَالنَّجَاءَ فَأَطَاعَهُ طَائِفَةٌ مِنْ قَوْمِهِ
فَاَدْلَجُوْا فَانْطَلَقُوْا عَلَى مَهْلِهِمْ فَنَجَوْا. وَ كَذَّبَتْ
طَائِفَةٌ مِنْهُمْ فَاَصْبَحُوْا مَكَانَهُمْ فَصَبَّحَهُمُ اْلجَيْشُ
فَاَهْلَكَهُمْ وَ اجْتَاحَهُمْ. فَذلِكَ مَثَلُ مَنْ اَطَاعَنِى
فَاتَّبَعَ مَا جِئْتُ بِهِ وَ مَثَلُ مَنْ عَصَانِيْ وَ كَذَّبَ بِمَا
جِئْتُ بِهِ مِنَ اْلحَقّ. البخارى 8 : 140
Dari
Abu Musa, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Sesungguhnya perumpamaanku
dan perumpamaan apa yang aku diutus oleh Allah dengannya adalah seperti
seorang laki-laki yang datang kepada suatu kaum. Lalu laki-laki itu
berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya aku telah melihat dengan kedua mataku
bahwa ada pasukan (musuh yang akan menghancurkan kita). Dan aku
betul-betul memberikan peringatan kepadamu, maka mengungsilah kalian
agar selamat”. Maka segolongan kaum itu ada yang ta’at, lalu di malam
hari itu mereka pergi mengungsi dengan hati-hati, maka mereka selamat.
Dan ada pula segolongan dari kaum itu yang tidak percaya, mereka tetap
ditempatnya, maka diwaktu pagi tentara musuh itu datang menyerbu mereka,
menghancurkan dan memporak-porandakan mereka. Demikianlah perumpamaan
orang yang tha’at kepadaku lalu mau mengikuti apa yang aku datang
dengannya dan perumpamaan orang yang bermakshiyat kepadaku dan
mendustakan apa yang aku datang dengannya berupa Al-Haqq (kebenaran). [HR. Bukhari juz 8, hal. 140]
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ اُمَّتِى
يَدْخُلُوْنَ اْلجَنَّةَ اِلاَّ مَنْ اَبَى. قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ
وَ مَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ اَطَاعَنِى دَخَلَ اْلجَنَّةَ وَ مَنْ
عَصَانِى فَقَدْ اَبَى. البخارى 8:139
Dari
Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Semua
ummatku kelak akan masuk surga, kecuali orang yang tidak mau”. Para
shahabat bertanya, “Ya Rasulullah siapa orang yang tidak mau (masuk
surga) itu ?”. Beliau SAW bersabda, “Barangsiapa yang tha’at kepadaku,
niscaya ia masuk surga dan barangsiapa yang bermakshiyat kepadaku,
sungguh ia telah menolak untuk masuk surga”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 139]
عَنِ
اْلعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ: صَلَّى لَنَا رَسُوْلُ اللهِ ص
صَلاَةَ الصُّبْحِ، ثُمَّ اَقْبَلَ عَلَيْنَا فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً
وَجِلَتْ مِنْهَا اْلقُلُوْبُ، وَ ذَرَفَتْ مِنْهَا اْلعُيُوْنُ،
فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدّعٍ
فَاَوْصِنَا، قَالَ: اُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، وَ السَّمْعِ وَ
الطَّاعَةِ، وَ اِنْ اُمّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، فَاِنَّهُ مَنْ
يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اِخْتِلاَفًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِى وَ سُنَّةِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اْلمَهْدِيّيْنَ،
عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَ اِيَّاكُمْ وَ مُحْدَثَاتِ
اْلاُمُوْرِ، فَاِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ. الحاكم، فى المستدرك 1: 174
Dari
Al-‘Irbadl bin Sariyah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah shalat
Shubuh bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau
menasehati kami dengan nasehat yang menggetarkan hati dan meneteskan air
mata. Maka kami berkata, “Ya Rasulullah, ini seolah-olah nasehat
perpisahan, maka berpesanlah kepada kami”. Beliau bersabda, “Aku
washiyatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan
thaat, sekalipun yang terangkat menjadi pemimpin kalian adalah seorang
budak dari Habasyah. Sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup diantara
kalian, maka akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas
kalian berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para khulafaaur
raasyidiin al-mahdiyyiin, gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah
perkara-perkara (ibadah) yang baru, karena setiap bid’ah itu sesat. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 1, hal. 174]
No comments:
Post a Comment