Innalillahi wa inna ilaihi raajiuun, kesyahduan malam terakhir Ramadhan di Madinah diusik oleh bom yang diledakkan di Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawarrah
Siapa yang tega mengusik ketenangan Rasulullah saw, tentu orang Muslim manapun tak tega melakukannya, bahkan terbayang dalam pikiran terliar pun tidak
Seorang Muslim tak akan sampai hati menganggu Rasulullah, Imam Malik pun selalu merendahkan suaranya di Masjid, tak menunggang hewan di kota Madinah
Karena Muslim pasti tahu keistimewaan kota yang lebih dicintai Rasulullah dari Makkah, di situ pula Rasulullah membangun Islam dan wafat, disemayamkan disana
Tidak hanya itu, Muslim pun diperintah untuk menjaga akhlak, tidak bising atau mengganggu penduduk Madinah, tidak merusak alamnya, serta memuliakannya
"Dan tidak seorang pun yang menghendaki keburukan kepada penduduk Kota Madinah kecuali Allah akan meleburkannya di neraka sebagaimana leburnya timah, atau leburnya garam di air" (HR Muslim)
Maka kita bertanya-tanya, siapakah yang tega mengganggu ketenangan Rasulullah? Di tanah haram? Di bulan Ramadhan? Alangkah berlipat-lipat nistanya
Sebagai Muslim, kita memang dituntut untuk berpikir jernih, tidak melempar panah fitnah pada sesiapapun, kita melihat kepada apa isu ini akan diarahkan? War on terrorism lagi?
Karena dalam setiap kejadian, kita bisa melhat lebih terang setelah tahu, "kemana isu ini akan diarahkan?", ketimbang berspekulasi yang belum tentu pasti
Apakah isu ini akan diarahkan untuk menjadi alasan bagi kaum Barat dan melegitimasi mereka untuk memerangi negeri-negeri Muslim lagi? Innalillahi
Yang pasti kita berdoa kepada Allah, agar menjauhkan makar-makar kaum kuffar dan munafik, menjaga ummat senantiasa dalam kebaikan dan keberkahan
#PrayForMadinah
Artikel oleh : Ustadz Felix Siauw
No comments:
Post a Comment