Memakai cincin perak adalah salah satu Sunnah Nabi Muhammad -shallahu ‘alaihi wasallam- yang masih dilakukan hingga sekarang. Ia juga merupakan sunnah para sahabatnya, khalifah muslim, tabi’in (r.a) dan juga ulama’ulama besar Islam seperti Imam Hasan al-Bashri dan Imam Syafi’I (r.a)
Mereka memakai cincin bukan hanya sekedar untuk mengikuti tren zaman apalagi digunakan sebagai jimat pelindung dari godaan jin dan setan, akan tetapi mereka memakainya untuk mengingat akan adanya Allah, kuasaNya, hari akhirat atau penyemangat diri selain sebagai hiasan badan.
Tulisan yang terukir pada cincin perak Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wasallam- adalah:
“ محمد رسول الله : Muhammad utusan Allah”.
Lalu singkat cerita setelah Rasulullah wafat, khalifah Abu Bakar r.a. memakai cincin Nabi, dan ia juga memiliki cincin sendiri yang berukirkan:
“نعم القادر
الله : Sebaik-baik yang Maha Kuasa adalah Allah”
Semua cincin yang mereka pakai adalah cincin perak, karena cincin emas hanya akan kita pakai di surgaNya nanti insyaAllah.
Begitu pula Umar bin Khotttob r.a, ia pernah memakai cincin Rasulullah setelah dipakai oleh khalifah Abu Bakar r.a., dan ia juga memiliki cincin yang bertuliskan:
“ كفى بالموت واعظا يا عمر : Cukuplah kematian
sebagai pengingat bagimu wahai ‘Umar!”
Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan r.a. menggunakan cincin Rasulullah dalam kurun waktu 6 tahun selama masa kekhalifahannya, hingga pada akhirnya cincin itu terjatuh ke dalam sumur Ariis, lalu ia membuat cincin perak yang tertulis dengan ukiran:
Cincin ‘Ali bin Abi Tholib r.a. bertuliskan:
“ الله الملك الحق المبين : Allah
Raja yang Maha Benar”.
Cincin anaknya al-Hasan r.a. bertuliskan:
“ الله
أكبر وبه استعنت : Allah Maha Besar, dan kepadanyalah aku meminta
pertolongan”.
Sedangkan cincin saudaranya, anak kedua ’Ali yaitu al-Husain r.a. bertuliskan
“ إن الله بالغ أمره : Sesungguhnya semua
keputusan kembali kepada Allah”.
Sungguh kata-kata yang indah untuk diukirkan di atas cincin seoran muslim.
Dan masih banyak contoh ukiran cincin yang dipakai oleh para khlalifah Islam. Seperti cincin khalifah Mu’awiyah yang bertuliskan: “ لكل عمل ثواب : Setiap amalan pasti ada ganjarannya”, cincin anaknya Yazid berukirkan: “ ربنا الله : Tuhan kami Allah”, sedang anaknya Mu’awiyah bin Yazid memiliki cincin yang bertuliskan: “ إنما الدنيا غرور : Sesungguhnya dunia hanyalah tipuan”. Cincin khalifah ‘Umar bin Abdul ‘Aziz berukirkan: “ عمر بن عبد العزيز يؤمن بالله’ : Umar bin ‘Abdul ‘Aziz beriman kepada Allah”
Dari kalangan ulama’ Islam masa lalu (salaf), juga banyak yang memakai cincin perak berukir, seperti Imam al-Hasan al-Bashri yang terkenal akan keluasan ilmu dan bahasanya,ia memakai cincin bertuliskan: : لا إله إلا اله الملك الحق المبين Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang Maha Benar”, Imam Syafi’I, imam madzhab seluruh muslim Indonesia juga demikian, cincin peraknya berukirkan “بالله ثقة محمد بن إدريس : Hanya kepada Allah kau percaya hai Muhammad bin Idris (Nama asli Imam Syafi’i)".
Begitulah para khalifah dan ulama mengukirkan tulisan pada cincin-cincin mereka sebagai pengingat diri. Bisa dicoba nih kawan
No comments:
Post a Comment